Sabtu, 08 Oktober 2011

SIFAT UNSUR – UNSUR KETIGA

SIFAT UNSUR – UNSUR KETIGA


A.     SIFAT LOGAM DAN NON LOGAM

Unsur – unsur periode ketiga terdiri dari Natrium ( Na ), Magnesium ( Mg ), Aluminium ( Al ), Silikon ( Si ), Fosforus ( P ), Belerang ( S ), Klorin ( Ci ), dan Argon( Ar ).
Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari kiri kekanan .
o       Sifat reduktor berkurang dan sifat oksidator bertambah.
o       Sifat logam semakin lemah dan sifat non logam semakin kuat,
o       Sifat basa semakin lemah dan sifat asam semakin kuat.

Sifat – Sifat Periodik Unsur – Unsur Ketiga

Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
Jari – jari (pm)
157
136
125
117
110
104
99
-

Keelektronegatifan
( skala Pauling )
0,9
1,2
1,4
1,7
2,1
2,5
3,0
-
Energi Ionisasi
( Kj mol-1 )
498
740
577
787
1060
1000
1260
1520
Titik Leleh  ( 0C )
98

650
660
1410
44
119
-100
-189
Titik Didih ( 0C )
883

109
0
2470
253
5
280
445
-35
-
186
Potensial
Electode ( volt )
-2,71
-2,37
-1,66
-
-
-0,51
+1,36
-

Unsur – unsur periode ketiga dari kiri ke kanan  memiliki jari – jari atom yang makin kecil. Meskipun sama – sama terdiri atas tiga lapis kulit, jumlah proton dan jumlah elektron dalam masing – masing atom makin ke kanan makin banyak. Hal itu menyebabkan gaya tarik inti atom terhadap elektron – elektron makin kuat, sehingga elektron – elektron tertarik lebih dekat kearah inti atom.
Harga keelektronegatifan unsur – unsur periode ketiga “ makin ke kanan makin besar “. Artinya, makin ke kanan kemampuan atom untuk menarik elektron dari atom lain ( demi memenuhi kaidah oktet ) makin bertambah. Harga keelekrtonegatifan terbesar dalam periode ketiga dimiliki oleh klorin. Adapun argon tifak memiliki keelektronegatifan dalam struktur elektronnya sudah stabil.
Dengan jari – jari atom yang makin kecil ( makin kuatnya gaya tarik inti atom ), unsur – unsur periode ketiga dari kiri ke kanan pada umumnya memiliki energi ionisasi yang makin besar.
            Sesuai dengan pola umum sistem periodik bahwa dari kiri ke kanan sifat logam makin berkurang, maka unsur – unsur periode ketiga dapat di kelompokkan menjadi :
  1. Unsur – unsur logam, yaitu Na, Mg, dan Al
  2. Unsur – unsur semilogam, yaitu Si;
  3. Unsur – unsur bukan logam, yaitu P, S,Cl, Ar

SIFAT ASAM DAN BASA
Sifat asam adalah sifat yang berkaitan dengan sifat nonlogam, sedangkan sifat basa adalah sifat yang berkaitan dengan sifat logam
Senyawa yang dapat bertindak sebagai basa  dengan memutuskan MOH sehingga terbentuk ion hidroksida ( OH- ).

M-OH  M+ ( aq ) + OH- ( aq)
Senyawa dengan struktur diatas  dapat pula bertindak sebagai asam dengan memutuskan  ikatan MO-H sehingga berbentuk ion hidrogen ( H+ ).

M-OH  M- ( aq ) + OH+ ( aq)
Unsur – unsur dalam satu periode makin ke kanan makin kuat menarik elektron. Jadi unsur periode ketiga, dari natrium sampai klorin, maka sifat basa makin berkurang sifat  - sifat asam makin bertambah.
Asam natrium sangat mudah memberikan elektron, sebab sifat reduktornya sangat kuat, tetapi Mg ( OH )2 larut dalam asam karena mengalami reaksi berikut.
Mg ( OH )2 ( s ) + 2H+ ( aq )  Mg 2+  ( aq ) + 2H20
Meskipun Mg ( OH )merupakan basanya makin lemah dari pada NaOH dan Mg ( OH )2  ia sukar larut dalam air, tetapi sebagai basa sudah tentu ia larut dalam asam.
AL ( OH )3 ( s ) + 3H+ ( aq )  AL 3+  ( aq ) + 3H20
Oleh karena atom Al cukup kuat menarik elektron, Al ( OH )3 dapat menunjukkan sifat asam ! itulah sebabnya Al ( OH )3 juga larut atau bereaksi dengan basa.
AL ( OH )3 ( s ) + 0H- ( aq )  AL ( OH )-4  ( aq )
Reaksi – reaksi diatas menunjukkan bahwa Al ( OH )3 bersifat amfoter, yaitu dapat bersifat asam maupun basa.
Contoh ;
Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu :
o       Asam Silikat ( H2 SiO3 ),
o       Asam Fosfat ( H3PO4 ),
o       Asam Sulfat  ( H2SO4 ),
o       Asam Peklorat ( HCIO4 ).


SIFAT REDUKTOR DAN OKSIDATOR

Suatu unsur logam cenderung melepaskan elektron atau memberikan elektron kepada atom lain. Dengan demikian   logam cenderung mengalami oksidasi ( reduktor ) dalam suatu reaksi kimia. Makin mudah suatu logam melepaskan elektron, makin kuat sifat reduktornya.
Unsur bukan logam ( kecuali gas mulia ) cenderung menangkap elektron atau menerima elektron dari atom lain. Jadi suatu atom bukan logam cenderung mengalami reduksi ( oksidator ). Makin mudah suatu unsur menangkap elektron maka makin kuat sifat oksidatornya.
Natrium merupakan reduktor kuat yang sangat reaktif terhadap air, sifat reduktor magnesium lebih lemah di bandingkan natrium. Oleh karena itu, logam Mg hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam aluminium merupakan reduktor lemah sehingga tidak dapat bereaksi dengan air, namun dapat bereaksi dengan uap ari panas.
2 Na (s)           + 2 H2 O (l)                   2 NaOH (aq)         + H2 (g)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar