Senin, 10 Oktober 2011

HALOGEN


A.     UNSUR – USUR HALOGEN
Unsur – unsur halogen dalam sistem periodik terletak pada golongan VII A, yang terdiri atas ( F, Cl, Br, I, At ). Jumlah elektron valensi unsur halogen adalah 7 pada subkulit S dan P ( S2 P5 ), sehingga menempati orbital blok P.
Unsur – unsur halogen bersifat sebagai oksidator, semakin keatas  dalam golongan VII A, sifat oksidatornya semakin kuat.
Konfigurasi elektron Unsur – unsur halogen. ­­­
Unsur
Nomor Atom
Konfigurasi Elektron
Elektron Valensi
F ( fluorin )
Cl ( Klorin )
Br ( Bromin )
I ( Iodin )
At ( Astatin )
9
17
35
53
85
[ He ] 2s2  2p5
[ Ne ] 3s2 3p5
[ Ar ] 3d10 4s2 4p5
[ Kr ] 4d10 5s2 5p5
[ Xe ] 4f14 5d10 6s2 6p5
7
7
7
7
7


B.     UNSUR – UNSUR HALOGEN DI ALAM
Unsur halogen di alam tidak berbentuk unsur tetapi dalam bentuk senyawa atau mineral.
      F (fluorin )         Mineral fluorit ( CaF2 ), dan kriotif ( Na3 Al F6 )
            cL ( Klorin )      Senyawa NacL ( air laut, danau air asin, bongkahan batu garam )
            Br dan I             air laut
            At ( astatin )      bijih uranium.
     
C.     SIFAT – SIFAT UNSUR HALOGEN
  1. Sifat Fisika
a.       Wujud Zat
F dan cL           Gas
Br                     Cair
I dan At             Padat


b.      Warna dan Bau
Unsur halogen memiliki bau yang merangsang dan uapnya sangat berbahaya bagi mata dan tenggorokan.
Unsur halogen memiliki warna yang berbeda – beda.
F           Kuning Muda
cL         Hijau Kekuning – Kuningan
Br         Merah Kecokelatan
I            Ungu.
c.       Jari – Jari Atom Halogen dan Keelektronegatifan

Unsur
Keelektronegatifan
Jari atom
F
cL
Br
I
4,0
3,0
2,8
2,5
0,72
0,99
1,14
1,33


  1. Sifat Kimia
a.       Kelarutan
Semakin keatas dalam golongan VII A, kelarutan unsur – unsur halogen dalam air semakin besar.
b.      Kereaktifan dan Daya Oksidasi
Unsur halogen merupakan unsur yang sangat reatif. Dengan memiliki elektron valensi 7, sangat mudah bagi unsur – unsur halogen untuk menarik elektron  menjadi ion negatif.
Semakin keatas dalam golongan VII A, keelektronegatifan unsur – unsur halogen semakin besar sehingga memiliki sifat oksidasi yang semakin kuat. Dalam golongan VII A, fluorin merupakan oksidator terkuat dan iodin merupakan oksidator terlemah.


Data Potensial Reduksi
F2   + 2 ē  2 F-    ( aq )                Eo = + 2, 87 Volt
cL2 + 2 ē  2cL- ( aq )                Eo = + 1, 36 Volt
Br2 + 2 ē  2Br-   ( aq )                Eo = + 1, 06 Volt
I2    + 2 ē  2I-     ( aq )                Eo = + 0, 54 Volt

c.       Reaksi Pendesakan Halogen
Halogen yang  terletak lebih atas  dalam golongan VII A merupakan oksidator  yang lebih kuat sehingga mampu mendesak ion halogen ( halogen terikat ) yang berada dibawahnya, halogen yang terletak lebih dibawah tidak dapat mendesak ion halogen yang berada diatasnya.
            Contoh :
1.      F2 + 2 Kcl   2 KF + cL2
Gas fluorin dalam keadaan bebas mampu mendesak ion cL- sehingga fluorin menjadi terikat (F- atau KF ), sedangkan klorin menjadi dalam keadaan bebas.
2.      cL2 + 2KF  ( tidak dapat bereaksi )
Klorin dalam keadaan bebas, tidak mampu mendesak ion fluorin yang terikat.

d.      Reaksi Kimia
1.      Reaksi Dengan Unsur Logam
Unsur halogen dapat bereaksi dengan unsur logam membentuk senyawa garam yang bersifat ionik.
Contoh : 2Na + cL2   2NaCL
2.      Reaksi Dengan Unsur Nonlogam
Gas hidrogen mudah bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk senyawa holida ( HX ).
Contoh : H2 + X2  2HX
3.      Reaksi Dengan Unsur Metaloid
Unsur halogen dapat bereaksi dengan silikon,
Contoh : Si + 2x2  SiX4
4.      Reaksi Dengan Unsur Gas Mulia
Contoh : Xe + F2 XeF2
5.      Reaksi Antar Unsur Halogen
Antar unsur halogen dapat bereaksi membentuk senyawa antar halogen ( Xm Yn )  mX2 + nY 2Xm Yn
Senyawa ini dapat terbentuk  jika X kurang elektronegatif daripada Y sehingga bilok X positif dan bilok Y negatif.


D.    SENYAWA HALOGEN
  1. Senyawa Halogen  Dalam Bentuk Garam
Senyawa halogen dalam bentuk garam terjadi karena unsur halogen membentuk ikatan ion dengan suatu unsur logam.
Contoh : Unsur halogen membentuk ikatan ion dengan logam Alkali, sehingga membentuk senyawa halogen seperti :
NaCL, KBr, KI, NaF
  1. Senyawa Halogen  Dalam Bentuk Asam
a.       Asam Halida ( Hx )
Asam halida terdiri atas HF, HCl, HBr, dan HI
Urutan kesamaannya adalah HF < HCl < HBr < HI
HF merupakan asam lemah dan HCl, HBr, dan HI  merupakan asam kuat.
Urutan titik didih asam halida = HF > HCl > HBr > HI
b.      Asam Oksihalida
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen sehingga halogen memiliki bilangan oksidasi positif ( ( +1, +3, dan +7 ).
Semakin banyak jumlah atom O, sifat asam semakin kuat.
HClO4 > HClO3 > HClO2 > HClO
Pada jumlah atom O yang sama HClO > HBrO > HIO
Contoh soal.
            Ke dalam 10 ml  larutan kalium bromat ditambahkan larutan kI berlebih dan larutan dan larutan H2SO4. Kemudian I2 yang dihasilkan di titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 M dengan mengunakan indikator larutan kaji. Jika diperlukan 15 mL larutan Na2 S2 O3 tentukan molaritas larutan kalium bromat.

Penyelesaian
Persamaan reaksi disertakan dengan cara reaksi redoks :
Reaksi :   kBr03 + 6 kL + 3H2 So4  kBr + 3L2 + 3k2 SO4 + 3 H2O
               I2 + 2 Na2  S2 O3             2 NaI + Na2 S4 O6
Mmol  Na2  S2  O3 = V x M = 15 x 0,1 = 1,5 mmol

Mmol I2            = Koenfisien I2              x  mmol I2 =  x  1,5 = 0,75
                           Koenfisien Na2 S2 O3              
Mmol KBrO3   = Koenfisien KBrO3      x  mmol I2 =  x  0,75 = 0,25 mmol
                           Koenfisien I2
[KBrO3 ]          = =  = 0,025 M. Jadi moralitas larutan KBrO3 = 0,025 M






Contoh soal :
            Diketahui 3g CaOCl2 dilarutkan dalam air hingga 100 ml. jika kedalam 10 ml larutan tersebut ditambahkan larutan Kl berlebihan dan larutan H2SO4. Kemudian Iyang  dihasilkan dititrasi dengan 20 ml larutan  NaS2 O3 0,2 M, tentukan kadar CaOCl2 tersebut.
* Penyelesaian *
untuk penyeteraan reaksi redoks CaOCl2 yang  berubah bilangan  oksidasinya adalah OCl-2 dan I-.
Reaksi lengkapnya :
CaOCl2 + 2 Kl + H2SO CaCl2 + I2 + K2  SO4  + H2O
I2 + 2 Na2 S2 O3              2 Nal + Na2 S4 O6
Mmol  Na S2 O3                  = V x M = 20 x 0,2 = 4 mmol
Mmol I                           =   x 4 = 2 mmol
Mmol CaOCl2 =  mmol I2         = 2 mmol ( dalam 10 ml larutan )
Dalam 100 ml larutan CaOCl2 = x 2 mmol = 20 mmol
Massa CaOCl2 = mmol  x mr = 20 x 127 = 2540 mg = 2,54 g
Kadar CaOCl2 = x 100% = 84, 66%
Jadi kadar CaOCl2 = 84, 66%
  1. Senyawa Antar Halogen
Hibridasi dan bentuk molekul senyawa halogen.
Senyawa
Hibridasi
Jumlah Pasangan
Bebas
Elektron
Terikat
Bentuk
Molekul
If, ICl, IBr, BrCl, ClF
ICl3, BrF3, IF3, ClF3
BrF5, IF5, ClF5
IF7
Sp3
Sp3 d
Sp3 d2
Sp3 d3
3
2
1
-

3
5
7
Linear
Huruf T
Piramida Bujur sangkar
Dekahedral
E.     KEGUNAAN DAN BAHAYA UNSUR HALOGEN DAN SENYAWANYA
1.      Fluorin.
Fungsi : -   Oksidator kuat,
-         Untuk pembuatan Freon yang digunakan sebagai gas pendingin
-         Untuk pembuatan teflon, dll
Bahaya :           -   Menyebankan keracunan
-         Merusak lapisan ozon.
2.      Klorin
Fungsi :             -    Gas klorin digunakan sebagai oksidator pada pembuatan Br2
-         Asam klorida untuk menghilangkan karat dari besi tua
-         Ion hiperklorit digunakan sebagai pemutih dan pembunuh bakteri.
-         Garam dapur untuk menambahkan rasa asin pada makanan
-         Dll.
3.      Bromin
Fungsi :             -  Bromin digunakan pada pembuatan senyawa etilen dibromida yang  digunakan sebagai zat aditif.
-         AgBr digunakan dalam fotografi
-         Senyawa bromin digunakan sebagai zat sedatif ( obat penenang / obat tidur ).
4.      Iodin
Fungsi :             -     Iodin digunakan sebagai iodium tiactur untuk obat luka seperti   betadin.
-         Senyawa  AgI digunakan sebagai fotografi dan penyemaian awan buatan.
-         Senyawa KI digunakan sebagai obat anti jamur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar